Karangpandan, Jawa Tengah – Media sosial tengah diramaikan oleh kabar mengejutkan dari sebuah sekolah di wilayah Karangpandan. Sekolah Al Azhar Karangpandan mendadak jadi sorotan setelah kegiatan study tour mereka ke Paris, Prancis, viral di berbagai platform digital. Perjalanan siswa-siswi sekolah ini ke Eropa langsung memancing berbagai reaksi dari warganet, mulai dari pujian hingga kontroversi.
Awal Mula Viral: Foto dan Video di Media Sosial
Viralnya berita ini bermula dari unggahan foto dan video para siswa Al Azhar Karangpandan yang sedang menikmati suasana di kota mode dunia, Paris. Dalam unggahan tersebut, terlihat para siswa mengenakan seragam khas sekolah, berpose di depan Menara Eiffel, menikmati makanan khas Prancis, hingga mengunjungi museum-museum ternama seperti Louvre.
Unggahan ini dengan cepat menyebar di platform seperti TikTok, Instagram, hingga Twitter (X), dengan jutaan tayangan dan ribuan komentar. Banyak yang tak percaya bahwa sekolah di daerah Karangpandan mengadakan study tour ke luar negeri, apalagi sejauh Paris.
Tanggapan Warganet: Antara Salut dan Kritik
Respons warganet pun beragam. Sebagian besar menyampaikan rasa salut atas keberanian dan kemampuan sekolah Al Azhar Karangpandan dalam memberikan pengalaman belajar yang luar biasa bagi murid-muridnya.
“Keren banget! Baru kali ini dengar ada sekolah di daerah bisa bawa anak-anak study tour sampai Paris,” tulis akun @rizkydaily.
Namun tak sedikit pula yang mempertanyakan urgensi dan relevansi kegiatan tersebut, apalagi jika ditilik dari segi biaya dan kesenjangan antar sekolah di Indonesia.
“Buat apa study tour jauh-jauh ke Paris? Emang ada kaitannya sama kurikulum? Kenapa nggak ke Jogja atau Bandung dulu?” komentar @neng_ayu89.
Klarifikasi Pihak Sekolah Al Azhar Karangpandan
Menanggapi hebohnya pemberitaan di media sosial, pihak Sekolah Al Azhar Karangpandan akhirnya angkat bicara. Melalui pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis (8/5), pihak sekolah menyebut bahwa study tour ke Paris adalah bagian dari program tahunan untuk siswa-siswi berprestasi.
“Perjalanan ini merupakan reward bagi siswa yang meraih prestasi akademik dan non-akademik. Biaya ditanggung oleh sponsor dan beberapa orang tua murid yang memang ingin memberikan pengalaman internasional kepada anak-anaknya,” jelas Kepala Sekolah Al Azhar Karangpandan, Ustadzah Lina Mustafida.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini sudah direncanakan sejak lama dan bukan bagian dari kegiatan wajib sekolah. Hanya murid-murid terpilih yang mengikuti program ini, serta sudah melalui proses seleksi dan pembekalan yang ketat.
Tujuan Edukatif: Belajar Budaya dan Sejarah Dunia
Meskipun kegiatan ini terkesan mewah dan eksklusif, pihak sekolah menegaskan bahwa inti dari study tour ke Paris ini tetap bersifat edukatif. Para siswa tidak hanya berwisata, tetapi juga belajar sejarah dunia, kebudayaan Eropa, serta memperluas wawasan internasional.
Selama di Paris, siswa diajak mengunjungi berbagai tempat bersejarah dan institusi pendidikan. Mereka juga mengikuti sesi field trip di museum, serta melakukan diskusi budaya bersama pelajar dari sekolah internasional yang ada di Paris.
“Ini bukan sekadar jalan-jalan. Anak-anak kami mendapatkan perspektif global tentang pendidikan, peradaban, dan budaya. Itu yang kami tekankan,” tambah Ustadzah Lina.
Perbandingan dengan Sekolah Lain
Fenomena study tour ke luar negeri sebenarnya bukan hal baru di beberapa sekolah swasta dan internasional. Namun, yang membuat heboh adalah karena ini dilakukan oleh sekolah yang berada di daerah dan bukan termasuk sekolah bertaraf internasional.
Banyak pihak yang mulai membandingkan fasilitas dan kesempatan antara sekolah swasta, negeri, dan sekolah di kota besar dengan yang ada di daerah. Hal ini membuka diskusi yang lebih luas mengenai kesenjangan akses pendidikan dan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia.
Apresiasi dari Pemerintah Daerah
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, memberikan apresiasi atas inisiatif Sekolah Al Azhar Karangpandan. Dalam keterangannya, ia menyebut bahwa kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain untuk lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan mutu pendidikan.
“Kami mendukung penuh selama kegiatan ini dilakukan dengan niat edukatif dan transparan. Ini membuktikan bahwa sekolah di Karangpandan bisa mendunia,” ujar Juliyatmono.
Potensi Wisata Edukasi dan Branding Sekolah
Dari sisi lain, viralnya kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi branding Sekolah Al Azhar Karangpandan. Banyak orang tua yang kini penasaran dengan sekolah tersebut dan tertarik untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sana.
Tidak hanya itu, kegiatan ini juga menunjukkan potensi wisata edukasi yang semakin populer di kalangan institusi pendidikan. Semakin banyak sekolah yang mulai merancang program study tour yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga sarat ilmu.
Reaksi Orang Tua Murid
Orang tua dari siswa yang mengikuti study tour mengaku bangga dan puas dengan pengalaman anak mereka. Mereka merasa bahwa investasi yang dikeluarkan sepadan dengan manfaat jangka panjang yang akan didapatkan anak-anaknya.
“Anak saya jadi lebih terbuka wawasannya, percaya diri bicara dalam Bahasa Inggris, dan punya mimpi lebih tinggi. Itu yang terpenting buat saya,” kata ibu dari salah satu siswa peserta program ini.
Kesimpulan: Inovasi Pendidikan yang Menuai Perhatian
Viralnya Sekolah Al Azhar Karangpandan karena study tour ke Paris menjadi momen refleksi bagi dunia pendidikan di Indonesia. Di satu sisi, ini menunjukkan bahwa inovasi dan terobosan bisa datang dari mana saja, termasuk dari sekolah di daerah. Namun di sisi lain, hal ini juga membuka diskusi soal keadilan akses pendidikan dan relevansi program-program semacam ini dalam konteks nasional.
Terlepas dari pro dan kontra yang ada, langkah Sekolah Al Azhar Karangpandan layak diapresiasi karena berhasil memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para siswanya. Semoga ini menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk terus berinovasi dalam memberikan pendidikan yang berkualitas dan menyenangkan.
