Home » Aksi Mahasiswa “Indonesia Gelap”: Protes Terhadap Pemotongan Anggaran dan Peran Militer

Aksi Mahasiswa “Indonesia Gelap”: Protes Terhadap Pemotongan Anggaran dan Peran Militer

sahabatpedia.xyz – Ribuan mahasiswa di berbagai kota di Indonesia turun ke jalan dalam aksi bertajuk “Indonesia Gelap”. Aksi ini menjadi bentuk protes keras terhadap pemotongan anggaran pendidikan dan peningkatan peran militer dalam urusan sipil, yang dinilai mengancam masa depan demokrasi di tanah air.

Latar Belakang Aksi “Indonesia Gelap”

Gerakan ini muncul setelah pemerintah mengumumkan pemangkasan anggaran untuk sektor pendidikan dan sosial dalam APBN terbaru. Di saat yang sama, sejumlah regulasi baru memperluas kewenangan militer dalam sektor-sektor sipil, seperti penanganan bencana dan pembangunan infrastruktur.

Menurut para mahasiswa, kebijakan ini mengarah pada “militerisasi kehidupan sipil” dan mengabaikan investasi pada masa depan bangsa, yakni pendidikan. “Kami tidak buta! Kami menolak Indonesia dijadikan negara militer dan mengorbankan pendidikan!” seru salah satu orator di aksi yang berlangsung di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta.

Tuntutan Aksi Mahasiswa

Dalam aksi “Indonesia Gelap”, mahasiswa membawa beberapa tuntutan utama, antara lain:

  • Membatalkan pemotongan anggaran pendidikan dan kesehatan.

  • Menolak segala bentuk pelibatan militer dalam urusan sipil tanpa kontrol ketat dari rakyat.

  • Meminta transparansi penggunaan anggaran negara.

  • Menuntut penghormatan terhadap hak-hak sipil dan demokrasi.

Massa aksi juga membawa simbol-simbol seperti lilin, spanduk hitam, dan mengenakan pakaian serba gelap untuk melambangkan masa depan Indonesia yang dianggap semakin suram jika kebijakan tersebut terus diterapkan.

Respons Pemerintah dan TNI

Menanggapi aksi ini, beberapa pejabat pemerintah menyatakan bahwa pemotongan anggaran dilakukan demi menjaga stabilitas fiskal nasional. Sementara itu, pihak TNI membantah bahwa peran mereka mengarah pada militerisasi, dan menegaskan bahwa keterlibatan militer di sektor sipil bertujuan membantu percepatan pembangunan nasional.

Namun, bagi para mahasiswa, justru alasan inilah yang memperkuat urgensi aksi “Indonesia Gelap”. Mereka menganggap bahwa demokrasi Indonesia tidak boleh mundur akibat pengabaian terhadap suara rakyat dan hak-hak sipil.

Gelombang Solidaritas di Berbagai Daerah

Selain di Jakarta, aksi serupa juga terjadi di Yogyakarta, Bandung, Makassar, Medan, dan Surabaya. Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus kompak turun ke jalan, menunjukkan bahwa keresahan ini bersifat nasional, bukan sektoral.

Aksi ini disebut-sebut sebagai salah satu gelombang protes terbesar mahasiswa sejak Reformasi 1998. Banyak pengamat politik memandang “Indonesia Gelap” sebagai sinyal serius bagi pemerintah untuk mengkaji ulang kebijakan strategisnya.

Kesimpulan

Aksi “Indonesia Gelap” memperlihatkan bahwa generasi muda Indonesia tidak tinggal diam dalam menghadapi kebijakan yang dinilai mengancam masa depan bangsa. Dengan semangat kritis dan solidaritas yang tinggi, mahasiswa mengingatkan kita bahwa demokrasi harus terus diperjuangkan, bukan hanya diwariskan.

Terus ikuti perkembangan berita politik, aksi mahasiswa, dan isu nasional lainnya hanya di sahabatpedia.xyz!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top