Wall Street Terpukul, Saham Nvidia Anjlok Meski Laba Melonjak

Pasar saham Amerika Serikat kembali terguncang pada akhir Mei 2025. Indeks-indeks utama seperti Nasdaq dan S&P 500 mengalami penurunan tajam, dipicu oleh aksi jual besar-besaran pada saham teknologi, terutama Nvidia. Ironisnya, penurunan ini terjadi meskipun Nvidia melaporkan lonjakan laba yang signifikan.

Lonjakan Laba Nvidia Tak Mampu Menahan Tekanan Pasar

Nvidia melaporkan pendapatan sebesar $26 miliar untuk kuartal yang berakhir pada 28 April 2025, meningkat 262% dibandingkan tahun sebelumnya dan melampaui estimasi Wall Street sebesar $24,7 miliar. Pendapatan dari pusat data, yang mencerminkan kinerja chip AI-nya, melonjak 427% menjadi rekor $22,6 miliar. CEO Jensen Huang menyatakan bahwa “revolusi industri berikutnya telah dimulai,” merujuk pada dampak besar AI terhadap berbagai sektor industri.

Tekanan dari Persaingan dan Regulasi

Meskipun kinerja keuangan yang impresif, saham Nvidia mengalami tekanan akibat beberapa faktor eksternal. Regulator pasar China meluncurkan investigasi terhadap Nvidia terkait dugaan pelanggaran undang-undang antimonopoli, yang memicu kekhawatiran investor dan menyebabkan penurunan saham perusahaan tersebut.

Selain itu, kemunculan pesaing baru dari China, seperti DeepSeek, yang meluncurkan asisten AI gratis dengan efisiensi biaya tinggi, menambah tekanan pada Nvidia. DeepSeek berhasil mengembangkan model bahasa besar sumber terbuka dengan biaya rendah, menggunakan chip berkapasitas rendah dari Nvidia, yang menimbulkan pertanyaan tentang masa depan permintaan chip AI kelas atas.

Dampak pada Pasar Saham

Akibat berbagai tekanan tersebut, saham Nvidia anjlok 17% dalam satu hari, menghapus nilai kapitalisasi pasar hampir $600 miliar. Penurunan ini juga menyeret indeks Nasdaq turun 3,1%, mencerminkan dampak luas dari kinerja saham teknologi terhadap pasar secara keseluruhan.

Prospek dan Tantangan ke Depan

Meskipun menghadapi tekanan jangka pendek, prospek jangka panjang Nvidia tetap positif. Para analis memperkirakan pendapatan perusahaan akan tumbuh dari $60,92 miliar pada tahun fiskal 2024 menjadi $203,42 miliar pada tahun fiskal 2027. Namun, perusahaan harus menghadapi tantangan seperti penundaan peluncuran arsitektur GPU Blackwell generasi terbaru dan risiko geopolitik terkait kontrol ekspor.

Dengan dinamika pasar yang kompleks dan persaingan yang semakin ketat, investor disarankan untuk terus memantau perkembangan Nvidia dan sektor teknologi secara keseluruhan. Meskipun ada tantangan, potensi pertumbuhan di bidang AI dan komputasi tetap menjanjikan bagi perusahaan seperti Nvidia.

One thought on “Wall Street Terpukul, Saham Nvidia Anjlok Meski Laba Melonjak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *